Oleh : Mahmulsyah Daulay
Kegiatan industri adalah suatu sistem yang
memproses bahan baku menjadi suatu produk sehingga memiliki nilai tambah.
Industri Aren berarti suatu sistem yang memproses bahan baku dari pohon Aren
menjadi suatu atau berbagai produk yang bernilai tambah. Bahan baku yang
berasal dari pohon Aren antara lain adalah : nira, buah kolang kaling, ijuk,
lidi, daun, tepung, kayu batang, akar dan lain-lain.
Sedangkan produk yang bernilai tambah yang
selama ini sudah dihasilkan dari sistem industri aren antara lain : gula aren
cetak, gula semut aren, gula kristal putih aren, gula aren cair, gula lempeng,
gula batu aren, saguer, tuak, legen, cap tikus, bioethanol, anggur aren (palm
wine), ijuk, sapu, sikat, tali ijuk, fiber sheet, atap ijuk, kolang-kaling,
sapu lidi, tusuk sate lidi aren, tepung aren, mutiara sagu aren, aneka
kerajinan kayu aren, serutan kulit aren, kerajinan akar aren, dll.
Dari sisi produksi, tiap tahun Sumatera
Utara mampu memproduksi 2.708 ton gula aren dari lahan sekitar 4.400 hektar.
Produktivitas gula mencapai 777 kilogram per hektar, per tahun, dengan jumlah
petani aren mencapai 25.078 keluarga. Tanaman ini mudah tumbuh dan dikembangkan
warga. Demikian informasi yang berumber dari Dinas Perkebunan Sumatera Utara.
Dengan
memakai asumsi produksi yang alami saja misalkan 10 liter nira/hari/pohon; jika
100 pohon yang disadap setiap harinya (dari populasi 250 pohon setiap hektar),
maka akan diperoleh nira 1.000 liter/hari/ha. Rendemen gula merah dari nira
sekitar 20-26,5 %, artinya dari 1.000 liter maka akan diperoleh sekitar 200-265
kg gula merah setiap hari. Kalau harga di tingkat petani Rp 5.000/kg, maka
setiap hari pendapatan kotor petani aren dengan areal 1 hektar akan memperoleh
sekitar Rp 1.000.000/hari/ha sampai dengan Rp 1.325.000/hari/ha.
Masih menurut Dinas Perkebunan Sumatera
Utara, selama ini baru 10 persen nira tanaman aren di Sumut yang diolah menjadi
gula merah. Sebagian masih diproduksi untuk diolah menjadi tuak. Selain karena
faktor budaya, petani lebih mudah memproduksi tuak dibandingkan memproduksi
gula aren. Meskipun harga gula aren mencapai 14.000 per kilogram, pengolahannya
relatif sulit. Tuak juga gampang diperjualbelikan.
Dinas Perkebunan Sumatera Utara memilih
Kabupaten Karo dan Tapanuli Selatan
sebagai sentra pengolahan aren mengingat kawasan itu merupakan produsen aren
terbesar di Sumut.. Menurut Badan Pusat Statistik, selain dua daerah itu,
penghasil aren terbesar di Sumut antara lain Simalungun, Mandailing Natal, dan Deli Serdang.
Ditinjau dari sisi produksi aren dan fokus
perhatian dari Dinas Perkebunan Sumut, maka terdapat peluang yang sangat
menjanjikan bagi Tapanuli Bagian Selatan untuk terus mendorong pengembangkan industri Aren .
Pertanyaannya adalah, kenapa industri aren
mesti di dorong untuk dikembangkan di Tapanuli Bagian Selatan ? Jawabannya tentu
selain potensi produksi dan luas lahan yang masih bisa dikembang, hal berikut
ini bisa menjadi alasan, antara lain adalah :
1.
Produk-produk dari Aren
sangat dibutuhkan oleh pasar dunia.
2.
Produk-produk dari Aren
memiliki nilai komparatif, karena mempunyai kekhasan yang sulit didapat dari
yang lainnya.
3.
Produktifitas Aren yang
tinggi bisa menjadi pilihan investasi yang sangat menguntungkan.
4. Dengan sentuhan teknologi
yang relatif sederhana sudah memberikan nilai tambah yang sangat menjanjikan.
5.
Di beberapa daerah Aren
memberikan bukti yang dapat diandalkan oleh para pelakunya.
6.
Ada peluang yang semakin
besar karena trend dunia yang mengarah pada komoditi yang bisa mendukung
kelestarian sumber daya alam serta ramah lingkungan.
7.
Bisa dikembangkan pada
lahan-lahan dengan kondisi iklim yang luas adaptasinya.
8.
Penyerapan tenaga kerja
yang besar, menjadikan komoditi Aren menjadi pilihan bagi penciptaan lapangan
pekerjaan baru dan mengurangi angka pengangguran di berbagai daerah.
9.
Pengembangannya bisa
disinergikan dengan berbagai komoditi yang saling mendukung.
10. dll.
Dengan usaha pengembangan Industri Aren di Tapanuli
Bagian Selatan, maka usaha manfaatkan sumber daya yang dimiliki dengan cara
bijak untuk satu tujuan yakni
meningkatkan pendapatan petani, khususnya petani aren dan sasaran akhirnya
adalah meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Semoga . (Sumber : dikompilasi dari berbagai sumber)
Silakan lihat: http://kebunaren.blogspot.com/
Bagus sekali, Pak Mahmulsyah Daulay! :D
BalasHapus