Oleh :
Mahmulsyah Daulay
Pada
era tahun 80 an, peranan penyuluh pertanian di kampung asal, tepatnya di wilayah kecamatan Batang Angkola
(saat itu kecamatan Batang Angkola belum
dimekarkan) sangat terasa keberadaannya di tengah-tengah petani. Saat itu kita
sering menjumpai penyuluh dan
masyarakat petani secara bersama-sama
membuat percontohan (pilot proyek) khususnya tanaman
padi. Metodologi ini sangat efektif saat
itu. Para Penyuluh Pertanian saat itu
memperkenalkan program antara lain dengan sebutan, “Tepat cara, untuk cara
pengolahan tanah; Tepat waktu, untuk
penetapan musim tanam; Tepat Dosis (ukuran) untuk pemakaian pupuk. Dengan metedologi yang demikian, banyak masyarakat petani yang mengadopsi
cara-cara bertani seperti yang telah di terapkan dan di laksanakan pada pilot projek.
Sehingga hasil panen petani khususnya padi meningkat. Para penyuluh saat itu bekerja sesuai fungsinya
yakni memberikan penyuluhan tentang pertanian kepada masyarakat petani.