Destinasi Pariwisata adalah suatu area yang mencakup
wilayah geografis tertentu yang di dalamnya terdapat elemen-elemen produk
wisata meliputi : objek dan daya tarik wisata, amenitas, aksesibilitas,
fasilitas pendukung serta kelembagaan dan masyarakat yang memiliki keterkaitan
dan keterpaduan sistemik menciptakan motivasi kunjungan dan menggerakkan
kegiatan kepariwisataan.
Air Terjun Dekat Danau Siais
Mengacu pada batasan di atas, apakah Tapanuli Bagian
Selatan memiliki destinasi parawisata ?
Jawabnya adalah, memiliki. Sejatinya, Tapanuli Bagian Selatan punya daya
tarik alam seperti danau Siais, danau Marsabut, pemandian Aek Sijornih, pemandian
Aek Parsariran di wilayah Batang Toru, air terjun dekat danau Siais, Pantai
Muara Upu yang masih alami, pemandian air Panas di Ulu Barumun, Gua-gua
stalagtit-stalagmit di Aek Badak Kecamatan Sayurmatinggi. Kemudian juga
memiliki situs peninggalan sejarah seperti Candi di Padang Lawas dan Padang
Lawas Utara, seperti Candi Tandikat, Candi Sipamutung, Candi Pinarik di Barumun
Tengah. Selain itu ada Candi Bahal I- III, Biara Bara. Sementara objek wisata di
Mandailing Natal antara lain Bendungan Batang Gadis, Air Panas Siabu,
Gordang Sambilan, Bagas dan Sopo Godang, Sopotinjak, Lubuk Larangan, Danau
Siombun, Danau Marambe, Danau Saba Baru, Gunung Sorik Marapi, Sibanggor, Cerita
Rakyat Sampuraga, Muarasipongi. Kemudian Taman Nasional Batang Gadis (TNBG),
Pantai Natal, Pantai Sikara-kara, Sumur Besar Multatuli, Pulau Ungeh, Ponpes
Mustafawiyah Purba Baru, Pasar Tradisional Panyabungan, Mesjid Raya Panyabungan
dan Komplek Perkantoran Pemkab Madina di Perbukitan Payaloting. Kemudian
ada tugu perjuangan Huraba Pintupadang dan di Sigama. Persoalannya adalah,
apakah destinasi yang dimiliki telah di kembangkan dengan baik dalam konteks
pengembangan pariwisata daerah yang berkelanjutan (sustainable tourism development) . Artinya pengembangan pariwisata
yang tanggap terhadap kebutuhan wisata dan masyarakat setempat dengan tetap menekankan upaya perlindungan dan pengelolaannya
berorientasi jangka panjang.
Benteng Huraba di Pintu Padang Kec. Batang Angkola
Lebih lanjut, Destinasi
Pariwisata dalam pengembangannya
mencakup minimal lima komponen utama yaitu :
- Objek dan Daya Tarik (Atractions) yang mencakup : alam, budaya, buatan (artificial), event dan sebagainya.
- Aksesibilitas, yang mencakup dukungan system transportasi meliputi rute atau jalur transportasi, fasilitas terminal, bandara, pelabuhan dan moda transportasi.
- Amenitas, yang mencakup fasilitas penunjang wisata yang meliputi : akomodasi, rumah makan, retail, toko cinderamata, fasilitas penukaran uang, biro perjalanan, pusat informasi wisata, dan sebagainya.
- Fasilitas Pendukung yaitu ketersediaan fasilitas pendukung yang digunakan oleh wisatawan seperti, bank, telekomunikasi, rumah sakit, pos dan sebagainya.
- Kelembagaan, yaitu terkait dengan keberadaan dan peran masing-masing unsur dalam mendukung terlaksananya kegiatan pariwisata.
Usaha untuk menginventarisir objek dan daya tarik wisata,
sepertinya dapat menjadi langkah awal yang positip dalam rangka pemetaan
potensi wisata yang terdapat di Tapanuli Bagaian Selatan. Setelah objek dan daya tarik wisata telah
dapat dipetakan, maka langkah berikutnya adalah optimalisasi aksessibilitas
yang mencakup sarana dan prasarana transportasi yang aman, nyaman dan ramah
lingkungan. Setelah itu kemudian fokus bagaimana fasilitas penunjang wisata di
kembangkan, seperti pusat informasi wisata, akomodasi (penginapan), rumah makan, toko cinderamata. Selanjutnya,
disamping fasilitas penunjang, suatu destinasi wisata perlu juga
memiliki fasilitas pendukung, seperti, rumah sakit, rumah ibadah, bank, pos dan sebagainya. Tentu hal ini semua dapat terlaksanan jika
semua stakeholder (pemerintah daerah, dunia usaha pariwisata, masyarakat),
dapat duduk bersama dan berperan aktif dalam rangka pengembangan pariwisata di Kabupaten Tapanuli
Bagian Selatan. …Semoga … (Oleh :
Mahmulsyah Daulay, kompilasi dari berbagai sumber).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar