Tampilkan postingan dengan label Khasanah Budaya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Khasanah Budaya. Tampilkan semua postingan

Jumat, 23 Maret 2012

Tak di Tutur Maka Menghilang : Beberapa Penyebutan Waktu di Tapanuli Bagian Selatan Yang Semakin Jarang (2)


Pada artikel  yang pertama, focus tentang pembagaian waktu selama 24 jam, maka berikut ini pembagian waktu selama satu bulan.  Berbeda dengan nama hari dalam bahasa Arab, atau Eropa yang jumlahnya tujuh hari, atau hari pasaran di Jawa yang hanya lima hari, maka Masyarakat Batak, termasuk dalam hal ini Tapanuli Bagian Selatan, bahwa satu nama untuk satu hari dalam sebulan.  Nama-nama tersebut mengikuti peredaran bulan seperti Tabel di bawah.  Apa relevansinya dengan saat sekarang ? secara langsung tidak ada, akan tetapi dalam presfektif  khasanah budaya, penyebutan tentang aspek waktu adalah kekayaan yang pernah dimiliki oleh masyarakat kita. Tentunya sayang,  kalau anak cucu orang Tapanuli Bagaian Selatan tidak pernah mengetahuinya.

Tak di Tutur Maka Menghilang : Beberapa Penyebutan Waktu di Tapanuli Bagian Selatan Yang Semakin Jarang (1)


Menurut Studi yang baru-baru ini dilaksanakan oleh LIPI bahwa jumlah bahasa daerah yang terdapat di Indonesia berjumlah kurang lebih 750 jenis bahasa daerah.  Papua menduduki posisi pertama sebagai daerah yang paling banyak memiliki bahasa daerah, kurang lebih 200 jenis bahasa daerah. Akan tetapi di wilayah Nusa Tenggara Barat maupun Timur  di ketahui semakin banyak bahasa daerah yang hampir punah karena yang menggunakan (penutur) bahasa tersebut semakin sedikit.  Bahasa  Jawa merupakan  bahasa daerah yang paling banyak digunakan (penutur)  sekitar 76 juta orang  dan bahasa Batak menduduki posisi kelima, yang digunakan oleh sekitar 6 juta orang.